Referral Banners

Rabu, 08 Oktober 2014

proses proses sosial



I.         PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Proses sosial merupakan aspek dinamis dari kehidupan masyarakat. Dimana di dalamnya terdapat suatu proses hubungan antara manusia dengan yang lainnya. Proses hubungan tersebut berupa antar aksi sosial yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari secara terus menerus. Antar aksi (interaksi) sosial, dimaksudkan sebagai pengaruh timbal balik antara dua belah pihak, yaitu antara individu satu dengan individu atau kelompok lainnya dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Proses sosial pada dasarnya merupakan siklus perkembangan dari struktur sosial yang merupakan aspek dinamis dalam kehidupan masyarakat.
Perkembangan inilah yang merupakan dinamika yang tumbuh dari pola-pola perilaku manusia yang berbeda menurut situasi dan kepentingannya masing-masing, yang diwujudkan dalam proses hubungan sosial. Hubungan-hubungan sosial itu pada awalnya merupakan proses penyesuaian nilai-nilai sosial dalam kehidupan masyarakat. Kemudian meningkat menjadi semacam pergaulan yang tidak hanya sekedar pertemuan secara fisik, melainkan merupakan pergaulan yang ditandai adanya saling mengerti tentang maksud dan tujuan masing-masing pihak dalam hubungan tersebut. Misalnya saling berbicara (komunikasi), bekerja sama dalam memecahkan suatu masalah, atau mungkin pertemuan dalam suatu pertikaian dan lain sebagainya. Secara singkat, dapat dikatakan bahwa proses sosial itu adalah hubungan-hubungan sosial yang dinamis dalam kehidupan masyarakat.


B.  Tujuan

1.Untuk mengetahui pengertian proses sosial dan interaksi sosial.
2.Untuk mengetahui proses sosial dan interaksi sosial.
3.Untuk mengetahui faktor-faktor yang mendasari interaksi sosial.
4.Untuk mengetahui siapa yang menjadi agen sosialisasi.
5.Untuk mengetahui syarat terjadinya interaksi sosial.
6.Untuk mengetahui bentuk-bentuk interaksi sosial.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Berikut ini adalah beberapa pendapat para ahli mengenai pengertian proses sosial  :
a. Adham Nasution; proses sosial adalah proses kelompok-kelompok dan individu-individu saling berhubungan, yang merupakan bentuk antara aksi sosial, ialah bentuk-bentuk yang nampak kalau kelompok-kelompok manusia atau orang perorangan mengadakan hubungan satu sama lain. Kemudian ditegaskan lagi, bahwa proses sosial adalah rangkaian sikap/tindakan manusia (human actions) yang merupakan aksi dan reaksi atau challenge dan respons di dalam hubungannya satu sama lain.
b. Abu Ahmadi; Dengan proses sosial dimaksudkan cara-cara interaksi (aksi dan reaksi) yang dapat diamati apabila perubahan-perubahan mengganggu cara hidup yang telah ada. Dengan konsep interaksi sosial, ia memberikan batasan proses sosial sebagai pengaruh timbal balik antara individu dan golongan di dalam usaha mereka untuk memecahkan persoalan yang dihadapi dan di dalam usaha mereka untuk mencapai tujuannya.
c. Soerdjono Dirdjosisworo; mengartikan proses sosial sebagai pengaruh timbal balik antara berbagai segi kehidupan bersama. Ia kemudian memperinci pengertian rumusan ini sebagai berikut :
1) Pengaruh timbal balik sebagai akibat hubungan timbal balik antara individu dengan kelompok dan kelompok dengan kelompok mengenai berbagai aspek kehidupan manusia seperti politik, ekonomi, sosial budaya dan keamanan.
2) Berbagai segi kehidupan tersebut adalah penerapan aspek-aspek utama dalam kehidupan sosial yang mewarnai bahkan menentukan perkembangan dalam kehidupan bersama.

BAB III
PEMBAHASAN

A.     Pengertian Proses Sosial
Proses sosial adalah setiap interaksi sosial yang berlangsung dalam suatu jangka waktu yang sedemikian rupa hingga menunjukkan pola-pola pengulangan hubungan perilaku dalam kehidupan masyarakat.Interaksi sosial merupakan kunci dari semua kehidupan sosial, karena tanpa interaksi sosial tidak akan mungkin ada kehidupan bersama.
Berikut ini adalah beberapa pendapat para ahli mengenai pengertian proses sosial  :
a. Adham Nasution; proses sosial adalah proses kelompok-kelompok dan individu-individu saling berhubungan, yang merupakan bentuk antara aksi sosial, ialah bentuk-bentuk yang nampak kalau kelompok-kelompok manusia atau orang perorangan mengadakan hubungan satu sama lain. Kemudian ditegaskan lagi, bahwa proses sosial adalah rangkaian sikap/tindakan manusia (human actions) yang merupakan aksi dan reaksi atau challenge dan respons di dalam hubungannya satu sama lain.
b. Abu Ahmadi; Dengan proses sosial dimaksudkan cara-cara interaksi (aksi dan reaksi) yang dapat diamati apabila perubahan-perubahan mengganggu cara hidup yang telah ada. Dengan konsep interaksi sosial, ia memberikan batasan proses sosial sebagai pengaruh timbal balik antara individu dan golongan di dalam usaha mereka untuk memecahkan persoalan yang dihadapi dan di dalam usaha mereka untuk mencapai tujuannya.
c. Soerdjono Dirdjosisworo; mengartikan proses sosial sebagai pengaruh timbal balik antara berbagai segi kehidupan bersama. Ia kemudian

memperinci pengertian rumusan ini sebagai berikut :
1) Pengaruh timbal balik sebagai akibat hubungan timbal balik antara individu dengan kelompok dan kelompok dengan kelompok mengenai berbagai aspek kehidupan manusia seperti politik, ekonomi, sosial budaya dan keamanan.
2) Berbagai segi kehidupan tersebut adalah penerapan aspek-aspek utama dalam kehidupan sosial yang mewarnai bahkan menentukan perkembangan dalam kehidupan bersama.



B.     Penyebab Terjadinya Proses Sosial
Interaksi sosial merupakan syarat utama terjadinya aktivitas sosial. Selain itu interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antara orang perorangan, kelompok dengan kelompok atau orang perorangan dengan kelompok. Interaksi sosial telah terjadi karena masing-masing sadar akan adanya pihak lain yang menyebabkan terjadinya perubahan dalam perasaan maupun syaraf orang-orang yang bersangkutan.
Bentuk umum  proses sosial adalah interaksi social (yang juga dapat dinamakan sebagai proses sosial) karena interasi sosial merupakan syarat utama terjadinya aktivitas-aktivitas sosial. Interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antara orang-orang perorangan, antara kelompok-kelompok manusia, maupun antara orang perorangan dengan kelompok manusia. Interaksi sosial antara kelompok-kelompok manusia terjadi anatara kelompo tersebut sebagai suatu kesatuan dan biasanya tidak menyangkut pribadi anggota-anggotanya.
 Interaksi sosial antara kelompok-kelompok manusia terjadi pula di dalam masyarakat. Interaksi tersebut lebih mencolok ketika terjadi benturan antara kepentingan perorangan dengan kepentingan kelompok. Interaksi sosial hanya berlangsung antara pihak-pihak apabila terjadi reaksi terhadap dua belah pihak. Interaksi sosial tidak akan mungkin terjadi apabila manusia mengadakan hubungan yang langsung dengan sesuatu yang sama sekali tidak berpengaruh terhadap sistem interaksinya.
Ciri-Ciri dan Tujuan Interaksi Sosial

Menurut Charles P. Loomis, sebuah hubungan itu bisa dikatakan interaksi sosial jika memiliki ciri-ciri hubungan sebagai berikut :
a. Jumlah pelakunya adalah dua orang atau lebih
b. Adanya komunikasi antar pelaku dengan menggunakan simbol atau lambang-lambang
c. Adanya suatu dimensi waktu yang meliputi masa lalu, masa kini dan masa yang akan datang
d. Adanya tujuan yang hendak dicapai
Ciri-Ciri dan Tujuan Interaksi Sosial

Menurut Charles P. Loomis, sebuah hubungan itu bisa dikatakan interaksi sosial jika memiliki ciri-ciri hubungan sebagai berikut :
a. Jumlah pelakunya adalah dua orang atau lebih
b. Adanya komunikasi antar pelaku dengan menggunakan simbol atau lambang-lambang
c. Adanya suatu dimensi waktu yang meliputi masa lalu, masa kini dan masa yang akan datang
d. Adanya tujuan yang hendak dicapai
Faktor-Faktor yang Mendasari Proses Terbentuknya Interaksi Sosial
a. Faktor Internal
Adapun yang menjadi dorongan dari dalam diri seseorang untuk berinteraksi sosial meliputi hal-hal berikut :
1) Dorongan untuk meneruskan keturunan
2) Dorongan untuk memenuhi kebutuhan
3) Dorongan untuk mempertahankan kehidupan
4) Dorongan untuk berkomunikasi

b. Faktor Eksternal
Terdiri dari :
1) Faktor Imitasi
Yaitu proses sosial atau tindakan seseorang untuk meniru orang lain, baik sikap penampilan, gaya hidupnya, bahkan apa-apa yang dimilikinya. Imitasi pertama kali muncul di lingkungan tetangga dan lingkungan masyarakat.
2) Faktor Sugesti
Adalah rangsangan, pengaruh, stimulus yang diberikan seorang individu kepada individu lain sehingga orang yang diberi sugesti menuruti atau melaksanakan tanpa berpikir kritis dan rasional.
3) Faktor Identifikasi
Adalah upaya yang dilakukan oleh seseorang individu untuk menjadi sama (identik) dengan individu lain yang ditirunya. Proses identifikasi tidak hanya terjadi melalui serangkaian proses peniruan pola perilaku saja, tetapi juga melalui proses kejiawaan yang sangat mendalam.
4) Faktor Simpati
Yaitu proses kejiwaan dimana seorang individu merasa tertarik kepada seseorang atau kelompok orang dikarenakan sikapnya, penampilannya, wibawanya atau perbuatannya yang sedemikian rupa.
5) Faktor Motivasi
Yaitu rangsangan, pengaruh, stimulus yang diberikan seorang individu kepada individu lain, sehingga orang yang diberi motivasi menuruti atau melaksanakan apa yang dimotivasikan secara kritis, rasional dan penuh rasa tanggung jawab. Motivasi biasanya diberikan oleh orang yang memiliki status yang lebih tinggi dan berwibawa. Contohnya : motivasi dari seorang ayah kepada anaknya dan dari seorang guru kepada siswa.
6) Faktor Empati
Faktor empati mirip dengan simpati, akan tetapi tidak semata-mata perasaan kejiwaan saja. Empati dibarengi dengan perasaan organisme tubuh yang sangat dalam (intens)
Syarat-Syarat Terjadinya Interaksi Sosial :

Terjadinya interaksi sosial sebagaimana dimaksud, karena adanya saling mengerti tentang maksud dan tujuan masing-masing pihak dalam suatu hubungan sosial. Dalam proses sosial baru dapat dikatakan terjadi interaksi sosial, apabila telah memenuhi persyaratan sebagai aspek kehidupan bersama, yaitu adanya kontak sosial dan komunikasi sosial.

a. Kontak Sosial (Social Contact)
Kontak sosial adalah hubungan antara satu orang atau lebih, melalui percakapan dengan saling mengerti tentang maksud dan tujuan masing-masing dalam kehidupan masyarakat. Kontak sosial dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung antara pihak satu dengan pihak lainnya. Kontak sosial tidak langsung adalah kontak sosial yang menggunakan alat sebagai perantaranya. Misalnya : melalui telepon, radio, surat, dan lain-lain.

b. Komunikasi (Communication)
Menurut Soerjono Soekanto, komunikasi adalah bahwa seseorang memberikan tafsiran pada perilaku orang lain (yang berwujud pembicaraan, gerak-gerak badaniah atau sikap) perasaan-perasaan apa yang ingin disampaikan oleh orang lain tersebut. Dengan adanya komunikasi, maka sikap dan perasaan di satu pihak orang atau sekelompok orang dapat diketahui dan dipahami.

Bentuk-bentuk Interaksi Sosial :
 Interaksi sosial merupakan hubungan timbal balik antara individu dengan individu lain, atau antara individu dengan kelompok, atau kelompok dengan kelompok. Bentuk-bentuk interaksi dapat dibagi menjadi 4, yaitu :
1.    Kerjasama
Kerjasama akan terjadi apabila orang-orang yang akan terlibat menyadari bahwa mereka mepunyai kepentingan yang sama, pada saat yang sama, sehingga mereka dapat mengembalikan kepentingan-kepentingan pribadi menjadi kepentingan bersama. Pada dasarnya kerjasama akan terjadi apabila ada keuntungan-keuntungan yang diperoleh sebagai akibat kerjasama tadi, dibanding bekerja sendiri-sendiri.
2.    Persaingan
Persaingan merupakan suatu usaha untuk mencapai sesuatu yang lebih dari yang lainnya. Persaingan antar kelompok berarti telah terjadi kerjasama dalam kelompok untuk bersaing mendapatkan sesuatu yang lebih. Persaingan merupakan suatu kegiatan yang berbentuk perjuangan sosial untuk mencapai tujuan. (Soedjono Dirdjosisworo). Persaingan dapat karena untuk mendapatkan status sosial, jodoh, kedudukan atau kekuasaan, kekayaan dll.
3.    Pertikaian
Pertikaian atau pertentangan adalah bentuk persingan yang berkembang secara negatif, karena salah satu pihak akan menggunakan cara-cara untuk menjatuhkan lawannya.
4.    Akomodasi
Akomodasi terjadi bila hubungan kedua belah pihak seimbang, masing-masing menerima nilai-nilai dan norma-norma sosial yang berlaku atau menyelesaikan pertikaian
 

IV.  KESIMPULAN DAN SARAN

A.  Kesimpulan
Dari penjelasan-penjelasan dan pemaparan yang telah disebutkan sebelumnya dapat diamati apabila sesuai dengan norma-norma dan nilai-nilai sosial yang berlaku dalam masyarakat, interaksi sosial akan berlangsung secara baik. Sebaliknya, apabila interaksi sosial tidak dilakukan sesuai dengan norma-norma dan nilai-nilai sosial yang ada dalam masyarakat maka interaksi sosial akan berlangsung kurang baik bahkan bisa saja sangat buruk.
Dari makalah ini,dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
Berdasarkan makalah di atas dapat disimpulkan :
1.    Proses sosial adalah setiap interaksi sosial yang berlangsung dalam suatu jangka waktu yang sedemikian rupa hingga menunjukkan pola-pola pengulangan hubungan perilaku dalam kehidupan masyarakat.Interaksi sosial merupakan kunci dari semua kehidupan sosial, karena tanpa interaksi sosial tidak akan mungkin ada kehidupan bersama.
2.    Tujuan dari proses sosial dan interaksi sosial :
a.    Terciptanya hubungan yang harmonis
b.    Tercapainya tujuan hubungan dan kepentingan
c.    Sebagai sarana dalam mewujudkan keteraturan hidup (kehidupan sosial masyarakat)
3.    Faktor yang mempengaruhi interaksi sosial :
a.    Faktor internal
•    Dorongan untuk meneruskan keturunan
•    Dorongan untuk memenuhi kebutuhan
•    Dorongan untuk mempertahankan kehidupan
•    Dorongan untuk berkomunikasi
b.    Faktor eksternal
•    Faktor Imitasi
•    Faktor Sugesti
•    Faktor Identifikasi

•    Faktor Simpati
•    Faktor Motivasi
•    Faktor Empati
4.    Agen sosialisasi :
a.    Keluarga
b.    Teman Bermain
c.    Sekolah
d.    Media massa
5.    Syarat terjadinya interaksi sosial :
a.    Kontak Sosial
b.    Komunikasi Sosial
6.    Bentuk interaksi sosial :
a.    Kerjasama
b.    Persaingan
c.    Pertikaian
d.    Akomodasi



A.                Saran

Hendaknya masyarakat (manusia) dapat menyadari, sebagai makhluk sosial tidak dapat untuk berdiri sendiri dalam artian perlu berhubungan dengan individu atau pun kelompok lain yang dalam ilmu sosiologi disebut proses sosial dan bentuk umum dari proses sosial itu adalah interaksi sosial. Maka dari itu, terapkanlah interaksi sosial yang sesuai dengan norma-norma dan nilai-nilai sosial yang berlaku dalam masyarakat agar hubungan-hubungan sesama makhluk sosial dapat berlangsung dengan baik



DAFTAR PUSTAKA

http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/artikel_detail-45460-Makalah-Proses%20Sosial.html Diakses pada tanggal 07 Oktober 2014 pukul 18:13

http://putrifayanaaaa.blogspot.com/ . Diakses pada tanggal 07 Oktober 2014 pukul 18:15

http://triaoktaviamaulan.blogspot.com/2014/04/makalah-proses-sosial-dan-interaksi.html / . Diakses pada tanggal 07 Oktober 2014 pukul 18:18