Referral Banners

Kamis, 28 Maret 2013

Makalah hikayat

Hikayat, berasal dari India dan Arab, berisikan cerita kehidupan para dewi, peri, pangeran, putri kerajaan, serta raja-raja yang memiliki kekuatan gaib. Kesaktian dan kekuatan luar biasa yang dimiliki seseorang, yang diceritakan dalam hikayat kadang tidak masuk akal. Namun dalam hikayat banyak mengambil tokoh-tokoh dalam sejarah.Dan salah satu bentuk sastra karya prosa lama yang isinya berupa cerita, kisah, dongeng maupun sejarah. Umumnya mengisahkan tentang kephalawanan seseorang, lengkap dengan keanehan, kekuatan/ kesaktian, dan mukjizat sang tokoh utama
 Contoh: Hikayat Hang Tuah, Kabayan, Si Pitung, Hikayat Si Miskin, Hikayat Indra Bangsawan, Hikayat Sang Boma, Hikayat Panji Semirang, Hikayat Raja Budiman. Ciri - ciri hikayat ada18 adalah sebagai berikut ini
:
1. Berisi kisah - kisah kehidupan lingkungan istana (istana sentris)
2. Banyak peristiwa yang berhubungan dengan nilai - nilai Islam
3. Nama nama tokoh dipengaruhi oleh nama - nama Arab
4. Ditemukan tokoh dengan karakter diluar batas kewajaran karakter manusia pada umumnya
5. Tidak ada`pembagian bab atau judul
6. Juru cerita tidak pernah disebuntak secara eksplisit (anonim)
7. Sulit membedakan peristiwa yang nyata dan peristiwa yang imajinatif
8. Banyak menggunaka kosakata yang kini tidak lazim digunakan dalam komunikasi sehari - hari
9. Seringkali menggunakan pernyataan yang berulang - ulang
10. Peristiwa seringkali tidak logis
11. Sulit memahami jalan ceritanya
12.Bersifat istana centris
13.anonim(nama pengarang tidak di cantumkan)
14.berkembang secara stetis
15.bersifat imajinatif,hanya bersifat khayal
16.Lisan,karena di sebarkan lewat mulut ke mulut
17.berbahasa klise,meniru bahasa penutur sebelumnya
18.bersifat logis,menggunakan logika sendiri tidak sesuai dengan logika sendiri

ada juga yang lebih terperinci
1. Statis

Kalau kita baca Sejarah Melayu, Hikayat Hang Tuah, Hikayat Si Miskin, Hikayat Bangsawan, dan prosa lama yang lain, bentuknya selalu sama, pola-pola kalimatnya sama, malahan banyak kalimat dan ungkapan sama betul, tema ceritanya pun sama.

2. Diferensiasi sedikit
Cerita lama pada umumnya merupakan ikatan unsur-unsur yang sama karena perhubungan beberapa unsur kuat sekali.

3. Tradisional
Prosa lama memiliki pola-pola bentuk yang dijadikan transisi. Kalimat-kalimat dan ungkapan-ungkapan yang sama terdapat dalam cerita-cerita yang berlainan, bahkan di dalam satu cerita juga sering diulang-ulang.

4. Terbentuk oleh masyarakat dan hidup di tengah-tengah masyarakat
Kebanyakan hasil sastra dalam kesusastraan lama tidak diketahui siapa pengarangnya. Kalau dicantumkan suatu nama, itu hanya nama penyadur dan bukan nama pengarang yang sebenarnya. Sebab cerita lama itu hidup di tengah-tengah masyarakat yang diceritakan secara turun-temurun.

5. Tidak mengindahkan sejarah atau perhitungan tahun
Sejarah menurut pengertian lama adalah karangan tentang asal usul raja dan kaum bangsawan dan kejadian-kejadian yang penting, tanpa memperhatikan perurutan waktu dan kejadian-kejadiannya (tidak kronologis). Nama-nama tempat terjadinya perisitiwa juga tidak jelas.

6. Bahasanya menunjukkan bentuk-bentuk yang tradisional
  • Banyak memakai kata penghubung yang menyatakan urutan peristiwa, misalnya: harta, syahdan, maka, arkian, sebermula, dan lalu.
  • Banyak memakai bentuk yang tetap sehingga terdapat banyak pengulangan kata, misalnya: Kata sahibul hikayat, ada sebuah negeri di tanah Andalas Palembang namanya, Demang Lebar Daun nama rajanya, asalnya daripada anak cucu Raja Sulan, Muara Tatang nama sungainya. (dari Sejarah Melayu)
  • Banyak memakai bentuk partikel pun dan lah
  • Banyak memakai kalimat inversi, misalnya: Syahdan maka bertemulah rakyat Siam dengan rakyat Keling, lalu berperang. Lalu diceritakanlah segala kelakuan tuan putri dengan nahkoda itu.

7. Pokok Cerita

Selalu raja-raja dengan istananya, pemerintahannya, orang bawahannya, dan lain-lain. Tidak pernah menceritakan orang kebanyakan, kalaupun ada, yang diceritakan adalah orang kebanyakan yang luar biasa. Misalnya, orang yang sangat dungu atau yang sangat cerdik dan orang yang selalu malang.
Macam-macam Hikayat berdasarkan isinya, diklasifikasikan menjadi 6 :
1. Cerita Rakyat
2. Epos India
3. Cerita dari Jawa
4. Cerita-cerita Islam
5. Sejarah dan Biografi
6. Cerita berbingkat

Macam-macam Hikayat berdasarkan asalnya, diklasifikasikan menjadi 4 :
1. Melayu Asli
    Hikayat Hang Tuah (bercampur unsur islam)
    Hikayat Si Miskin (bercampur unsur isl;am)
    Hikayat Indera Bangsawan
    Hikayat Malim Deman
2. Pengaruh Jawa
    Hikayat Panji Semirang
    Hikayat Cekel Weneng Pati
    Hikayat Indera Jaya (dari cerita Anglingdarma)
3. Pengaruh Hindu (India)
    Hikayat Sri Rama (dari cerita Ramayana)
    Hikayat Perang Pandhawa (dari cerita Mahabarata)
    Hikayat Sang Boma (dari cerita Mahabarata)
    Hikayat Bayan Budiman
4. Pengaruh Arab-Persia
    Hikayat Amir Hamzah (Pahlawan Islam)
    Hikayat Bachtiar
    Hikayat Seribu Satu Malam

1.     Tema, adalah pokok pikiran yang menjadi dasar cerita yang dicetuskan oleh pengarang. Biasanya, tema hikayat berupa kehidupan kerajaan, hal-hal di luar akal pikiran (ajaib), petualangan, ketuhanan, dan lain-lain. Tema dominan dalam hikayat adalah petualangan

2.    Penokohan adalah cara pengarang menggambarkan dan mengembangkan karakter tokoh-tokoh dalam cerita. Untuk menggambarkan karakter seorang tokoh tersebut, pengarang dapat menggunakan teknik sebagai berikut.
a.    Penggambaran fisik dan perilaku tokoh.
b.    Penggambaran oleh tokoh lain.

3.    Alur, adalah rangkaian peristiwa yang memiliki hubungan sebab akibat sehingga menjadi satu kesatuan yang padu bulat dan utuh. Dalam hikayat, terdapat beberapa peristiwa yang pada dasarnya merupakan wadah pertentangan antara tokoh utama yang baik dan tokoh utama yang jahat. Biasanya yang baiklah yang mendapatkan kemenangan gemilang, sedangkan yang jahat dapat dikalahkan. Pada umumnya tokoh utama berada di pihak yang benar, berwatak baik, dan dengan kehebatan dan kesaktiannya dia unggul dalam suatu perkelahian atau pertentangan.

4.    Latar, yaitu tempat, hubungan waktu, suasana, dan lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwa secara konkret dan jelas. Unsur latar dibagi empat, yaitu:
a.    Latar tempat, merujuk pada lokasi berupa tempat-tempat dengan nama tertentu terjadinya peristiwa.
b.    Latar waktu, berhubungan dengan ‘kapan’ terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan.
c.    Latar sosial, merujuk pada hal-hal yang berhubungan dengan perilaku kehidupan sosial masyarakat di suatu tempat yang di ceritakan dalam hikayat. Pada umumnya, berkaitan dengan tradisi dan adat-istiadat yang masih kental.
d.    Latar suasana, berhubungan dengan keadaan yang tergambar dalam hikayat. Misalkan ketakutan, romantisme, dan lain-lain.

5.    Gaya bahasa, adalah cara khas penyusunan dan penyampaian dalam bentuk tulisan dan lisan. Ruang lingkup dalam tulisan meliputi penggunaan kalimat, pemilihan diksi, penggunaan majas, dan penghematan kata. Dalam hikayat, yang digunakan yaitu bahasa Melayu dengan berbagai macam diksi, majas, dan penggunaan katanya cenderung tidak efektif, sehingga kita sulit memahaminya. Namun, ada beberapa hikayat yang telah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia sehingga kita tidak kesulitan dalm membacanya.

6.    Sudut pandang, adalah cara pengarang menempatkan dirinya dalam bercerita. Pencerita biasanya menempatkan diri ebagai orang ketiga, dengan menggunakan teknik ‘diaan’, menempatkan pencerita sebagai orang pertama hanya terdapat dalam hikayat Abdullah.

7.    Amanat, merupakan pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang kepada pembaca. Biasanya berisi petuah kehidupan, dan sebagainya
Ekstrinsik hikayat

1.     Nilai, merupakan ajaran-ajaran yang terkandung dalam sebuah cerita. Nilai terbagi menjadi tujuh, antara lain.
a.    Nilai ketuhanan, berkaitan dengan hubungan antara manusia dengan Tuhan sebagai Sang Pencipta.
b.    Nilai agama, menyangkut aturan-aturan yang terkait dengan hubungan manusia dengan Tuhan.
c.    Nilai moral, yaitu hubungan yang menyangkut masalah baik buruk,   sopan santun, dan etika antar manusia.
e.    Nilai budaya, merupakan masalah adat-istiadat, bahasa, dan kepercayaan.
f.    Nilai sosial, menyangkut hubungan antara manusia dengan manusia lain dalam kehidupan sosialnya.
g.    Nilai pendidikan, berhubungan dengan ajaran yang dapat diambil    dari sebuah cerita.
h.    Nilai psikologis; menyangkut masalah eksisitensi diri manusia, kebimbangan, ketakutan, dendam, dan hal lain yang dialami oleh manusia. Lebih lanjutnya, nilai psikologis berhubungan dengan kejiawaan dalam diri manusia.

2.    Latar belakang sosial budaya. Biasanya masih terikat dengan tradisi dan adat-istiadat setempat.

3.    Latar belakang pendidikan pengarang. Para penulis hikayat sudah berpendidikan cukup tinggi, terbukti dengan karya-karyanya yang masih bertemakan kehidupan kerajaan. Sedangkan, cerita rakyat biasa sangat jarang di ceritakan. Sekalipun ada, cerita rakyat tersebut bertemakan kepahlawanan, kecerdikan seseorang, dan kemalangan seseorang. Selain itu, terbukti dengan penggunaan bahasa Melayu tinggi, bukan bahasa Melayu sehari-hari (Lingua Franca).

          Pada umumnya, unsur ekstrinik dalam hikayat hanya nilai-nilai yang terkandung saja.

Daftar Harga Camera SLR Canon



Daftar Harga Camera SLR Canon - Kamera Canon DSLR. Berikut ini adalah informasi daftar lengkap harga sekaligus spesifikasi dari Camera SLR Canon yang bisa anda dapatkan di my Personal Blog. Jika anda merasa minat anda bisa melihatnya dibawah ini.

Daftar Harga Camera SLR Canon | Kamera Canon DSLR
Merk
Keterangan
Harga


CANON
EOS 1100D Kit
APS-C Digital SLR, 12.2 Megapixel, LiveView, 2.7" TFT LCD, SD/SDHC Card Slot, include EF-S 18-55mm f/3.5-5.6 IS

Rp

4,539,000

CANON
EOS 1100D Kit - Brown
APS-C Digital SLR, 12.2 Megapixel, LiveView, 2.7" TFT LCD, SD/SDHC Card Slot, include EF-S 18-55mm f/3.5-5.6 IS

Rp

4,539,000

CANON
EOS 1100D Kit - Grey
APS-C Digital SLR, 12.2 Megapixel, LiveView, 2.7" TFT LCD, SD/SDHC Card Slot, include EF-S 18-55mm f/3.5-5.6 IS

Rp

4,539,000

CANON
EOS 1100D Kit - Red
APS-C Digital SLR, 12.2 Megapixel, LiveView, 2.7" TFT LCD, SD/SDHC Card Slot, include EF-S 18-55mm f/3.5-5.6 IS

Rp

4,539,000

CANON
EOS 1DX Body
Full Frame Digital SLR, 18.1 Megapixel, LiveView, Full HD, CF Card Slot, 3.2" TFT color liquid-crystal monitor, CMOS Sensor, Body Only

Rp

61,500,000

CANON
EOS 5D Mark II Body
Full Frame Digital SLR, 21.1 Megapixel, LiveView, Full HD 1080, CF Card Slot, 3.0" TFT LCD, Body Only

Rp

16,950,000

CANON
EOS 5D Mark II Kit
Full Frame Digital SLR, 21.1 Megapixel, LiveView, Full HD 1080, CF Card Slot, 3.0" TFT LCD, include EF 24-105mm f/4L IS USM

Rp

24,930,000

CANON
EOS 5D Mark III Body
Full Frame Digital SLR, 22.3 Megapixels, LiveView, Full HD 1080, CF Card Slot, 3.2" TFT Color LCD

Rp

29,665,000

CANON
EOS 5D Mark III KIT
Full Frame Digital SLR, 22.3 Megapixels, LiveView, Full HD 1080, CF Card Slot, 3.2" TFT Color LCD, Include EF 24-105L IS USM

Rp

37,600,000

CANON
EOS 600D Body
APS-C Digital SLR, 18 Megapixel, LiveView, Full HD 1080, SD/SDHC Card Slot, 3.0" TFT LCD, Body Only

Rp

5,470,000

CANON
EOS 600D Kit1
APS-C Digital SLR, 18 Megapixel, LiveView, Full HD 1080, SD/SDHC Card Slot, 3.0" TFT LCD with EF-S 18-55mm F3.5-5.6 II IS

Rp

6,179,000

CANON
EOS 600D Kit2
APS-C Digital SLR, 18 Megapixel, LiveView, Full HD 1080, SD/SDHC Card Slot, 3.0" TFT LCD, with EF-S 18-135mm F3.5-5.6 IS

Rp

8,119,000

CANON
EOS 60D Body
APS-C Digital SLR, 18.0 Megapixel, 3.0" TFT Vari-angle LCD, SD/SDHC Card Slot, Body Only

Rp

7,755,000

CANON
EOS 60D Kit1
APS-C Digital SLR, 18.0 Megapixel, 3.0" TFT Vari-angle LCD, SD/SDHC Card Slot, include EF-S 18-55mm f/3.5-5.6 IS

Rp

8,480,000

CANON
EOS 60D Kit2
APS-C Digital SLR, 18.0 Megapixel, 3.0" TFT Vari-angle LCD, SD/SDHC Card Slot, include EF-S 18-135mm f/3.5-5.6 IS

Rp

10,430,000

CANON
EOS 60D Kit3
APS-C Digital SLR, 18.0 Megapixel, 3.0" TFT Vari-angle LCD, SD/SDHC Card Slot, include EF-S 18-200mm f/3.5-5.6 IS

Rp

11,540,000

CANON
EOS 60Da Body
APS-C Digital SLR, 18.0 Megapixel, 3.0" TFT Vari-angle LCD, LiveView, SD/SDHC/SDXC Card Slot, Body Only (for Astrophotography)

Rp

12,760,000

CANON
EOS 650D Body
APS-C Digital SLR, 18 Megapixel, LiveView, Full HD 1080, SD/SDHC/SDXC Card Slot, 3.0" Vari-Angle Touchscreen LCD, Body Only

Rp

7,035,000

CANON
EOS 650D Kit1
APS-C Digital SLR, 18 Megapixel, LiveView, Full HD 1080, SD/SDHC/SDXC Card Slot, 3.0" Vari-Angle Touchscreen LCD with EF-S 18-55mm F3.5-5.6 II IS

Rp

7,775,000

CANON
EOS 650D Kit2
APS-C Digital SLR, 18 Megapixel, LiveView, Full HD 1080, SD/SDHC/SDXC Card Slot, 3.0" Vari-Angle Touchscreen LCD with EF-S 18-135mm F3.5-5.6 IS

Rp

9,920,000

CANON
EOS 7D Body
APS-C Digital SLR, 18.7 Megapixel, LiveView, Full HD 1080, CF Card Slot, 3.0" TFT LCD, Body Only.

Rp

12,460,000

CANON
EOS 7D Kit1
APS-C Digital SLR, 18.7 Megapixel, LiveView, Full HD 1080, CF Card Slot, 3.0" TFT LCD, include EF-S 18-135mm f/3.5-5.6 IS.

Rp

14,990,000

CANON
EOS 7D Kit2
APS-C Digital SLR, 18.7 Megapixel, LiveView, Full HD 1080, CF Card Slot, 3.0" TFT LCD, include EF-S 15-85mm f/3.5-5.6 IS.

Rp

17,865,000